efek hati

Kamis, 27 Maret 2014

Ciri-Ciri Sahabat :

Sahabat Munafik dan Sahabat Setia

 Sebagai makhluk sosial kita memang tidak bisa

hidup sendiri, kita harus mempunyai sahabat yang selalu ada disaat kita sedang suka dan duka, tapi tidak semua sahabat baik sama kita dan tulus berteman dengan kita. Ada sahabat yang hanya membutuhkan kita disaat dia sedang ada perlunya saja sama kita, jadi kita mengenali ciri-ciri  sahabat setia dan sahabat munafik, dan dibawah ini adalah ciri-ciri sahabat setia dan sahabat munafik.Ciri Sahabat Munafik dan Sahabat Setia


A. Ciri-ciri Sahabat Yang Munafik dan Pura-pura Mengaku Sahabat :1). Dia mengaku berkawan, tapi ingin untung saja dari kita.2). Dia cerita bercerita kepada kenalannya yg ia kenal, dan senang  jika ia diuntungkan.3). Dia lari bila kita mulai miskin.4). Dia selalu bersikap memuji jika bertemu, tetapi dibelakangnya berbeda, jadi bermuka dua.5). Dia sebenarnya tidak suka kalau kita kaya, bahagia dan sejahtera.6). Dia gembira kalau kita gagal dalam segala hal terutama dalam hal    asmara ataupun persahabatan dengan orang lain.7). Dia bercerita kesetiap orang kalau kita sukses bahwa ia kenal kita dan sahabatnya.8). Dia akan menceritakan kesetiap sahabat kita yang lain, kalau kita gagal.9). Dia berpura-pura pahlawan kalau kita sedang sukses.10). Dia selalu gelisah,jika kita sukses terutama dalam urusan asmara.11). Dia selalu memuji kalau bertatap muka, tetapi sebenarnya ia ingin kita gagal dan melihat kita menangis tersakiti.12). Dia selalu resah ketika mendengar berita kita bahagia dan sejahtera.13). Dia mengaku sahabat dan berteman pada kita, tapi buktinya setiap ketemu ga pernah nanya.14). Dia hanya memikirkan dirinya sendiri, dan tidak mementingkan sehabatnya. 15). Dia mengaku tidak lupa sama kita, tapi dia kelakuannya seperti lupa dengan kita.16). Dia lupa dengan kita bila sudah beda sekolah,17.Dia selalu menceritakan kekurangan kita kepada orang lain.18). Dia akan menjauh dari kita bila sudah tau tentang kita yang  sebenarnya.

 
48 Ciri-Ciri Sahabat Sejati Dalam Menghadapi Berbagai Jenis SahabatBuat remaja seperti kamu, hubungan dengan teman pasti menjadi hal yang penting banget. Teman sejati bisa bikin hari-harimu ceria. Sedangkan teman yang nyebelin bisa bikin kamu bete abis, ya kan ? nah, di jaman sekarang ini cari sahabat sejati ternyata gampang-gampang susah. Gimana sih caranya mengenali temen yang bener-bener sahabat sejati dengan yang bukan ? Semua ini dapat anda temukan dalam artikel yang dihimpun berikut :

1.  TEMAN SEGALA SUASANA.
 Meskipun banyak temen yang kamu temui di dunia gaul ini, tapi nggak banyak lho yang akan selalu ada di saat kamu sedih atau susah. Memang ada sebagian orang yang cocoknya dijadiin temen seneng-seneng aja atau sekedar temen jalan. Tapi, ada juga tipe temen yang bisa kamu ajak berbagi di dalam suka atau duka. Nah, kalo ngaku sahabat sejati, temenmu pasti siap berada disampingmu ketika kamu membutuhkan.Bisa jaga rahasiaSebagai remaja, pasti dong kamu pernah cerita tentang perasaan atau hal-hal pribadi kamu sama temen. Tapi, hati-hati lho, kalo kamu cerita ke sembarang orang bisa-bisa cerita itu bisa jadi bahan gosip di sekolah. Kalo itu yang terjadi, bisa dibilang temenmu itu bukan sahabat sejati. Lain halnya bila ia bisa menjadi pendengar yang baik dan siap menjaga kepercayaanmu. Itu baru namanya SAHABAT SEJATI.

2.   PEKA.
 Tentu adakalanya dalam hidup ini kamu ngerasa down banget dan harus minta tolong sama siapa. Temen sejati biasanya akan peka dan peduli pada situasi sesperti ini. Idealnya, tanpa kamu mintapun ia akan bertanya atau menawarkan bantuan. Misalnya, “kamu kok keliatan lain belakangan ini, jeff. Ada masalah apa? Apa yang bisa aku bantu?”

3.  TULUS.
 Temen yang bener-bener sejati nggak akan menusuk dari belakang. Jadi, pandai-pandailah membaca gelagat dan sikap temen-temenmu. Jika ada yang bermuka dua, mendingan kamu nggak usah kamu terlalu akrab deh.


 4.   AWAS, SI TUKANG KRITIK.
 Bisa jadi kamu punya temen model ini, selalu mengkritik orang lain mulai dari urusan penampilan sampai pelajaran. Di matanya, selallu aja ada yang kurang. Mungkin ia bermaksud jujur dan terbuka. Tapi cara nasehatinnya udah kayak nenek yang paling tahu segala-galanya. Pasti jadi sebel juga kan ? coba deh kamu siasatin, kalau dia mulai usil bilang aja.

5.            TAKE AND GIVE.
 Sahabat yang baik tentunya mau menerima dan memberi atau istilah kerennya take and give. Sebel juga kan kalau ada temen kita yang selalu minta diberi, tapi gilirannya dia malah meluntarkan segudang alasan yang intinya menolak untuk membantu. Wah, karakter temen seperti itu sulit kita sebut sahabat sejati. Tapi, sebaiknya kamu nggak usah balas berlaku sama, cukup beri ia sindiran halus.


 6.  MT.
 Manfaatin Teman, Ada loh sebagian orang yang tega memanfaatkan temannya sendiri demi mencapai keinginannya sendiri, temen seperti itu sering disebut makan teman atau MT. jadi, jangan kaget kalo ada temenmu yang ngakunya mau jadi mak comblang buat kamu, tapi malah jadian sendiri ma cewek yang kamu teksir. Nyebelin juga kan ? tapi, nggak usah kecewa berkepanjangan lebih baik kamu tahu lebih awal bahwa temenmu itu bukan sahabat sejati.

7.  HINDARI SI PENCURI IDE.
 Pernah Nggak Kamu punya temen yang sering mencuri ide orang lain? Wah, hati-hati aja, bisa2 ide yang kamu lontarkan dia akui sebgai idenya sendiri. Padahal, idea tau gagasan itu mahal lho ? bila kamu kebetulanmenemukan temen seperti ini, sebaiknya jangan menceritakan ide-ide kretifmu padanya. Simpan gagasanmu dan batasi obrolan pada hal-hal yang penting. Temen kayak gini emang bukan sahabat sejati deh.

8.   KEBIASAAN KECIL YANG MENGGANGU.

Kadang-kadang, temen kita punya kebiasaan sepele yang lama-lama bisa nyeselin juga. Misalnya, kebiasaan pinjam uang receh terus menerus atau selalu makan makanan yang kamu punya. Kamu tahu dia nggak bermaksud jelek. Tapi, gimana ngasi taunya supaya dia nggak tersinggung? Bilang aja ma temenmu dengan gaya bercanda. Kalo dia temen yang baik pasti dia cukup mengerti dan mau mengubah sikapnya.

9.  ANTARA COWOK DAN SAHABAT.
 Apa jadinya kalo kamu dan sahabatmu naksir cowok yang sama? Mau nggak mau, pasti ada rasa persaingan. Jika salah satu mendapatkan si cowok yang ditaksir, tentu ada yang kecewa dan patah hati. Kasus seperti ini emang gampang-gampang susah. Biar nggak ada ganjalan dihati sebaiknya kamu berbicara dari hati ke hati dengan sahabatmu. Dari situl, kalian bisa saling mengukur perasaan masing-masing dan mempertimbangkan apakah si cowok tadi emang pantas diperebutkan. Jika temenmu itu emang sahabat sejatimu dia pasti mendukung seandainya kamu berhasil mendapatkan cowok yang dimaksud.

10.            PLIN-PLAN.
 Punya temen yang plin-plan kadang nyebeliln juga. Tmen kayak biasanya nggak berpendirian dan sikapnya suka berubah-ubah. Tapi, jangan keburu emosi dulu. Kamu bisa teliti lebih jauh ketulusannya sebagai teman. Kalo dia bertingkah laku seperti itu semata-mata nggak terbiasa ngambil sikap dan keputusan, kamu justru membantu dia supaya lebih baik. Tapi, kalo emang dasarnya dia emang bermuka dua, lebih baik bye-bye aja.

11.          BERCANDA KELEWATAN.
 Pernah nggak berteman sama orang yang bocor abis dan tukang ngebanyol? Asyiknya, pasti suasana jadi rame dan nggak ngebosenin. Tapi, jeleknya, kalo bercandanya kelewatan dan bawa-bawa urusan fisik segala, lama-lama bisa bete juga tuh. So, gimana ngadepinnya, ya ? coba deh ajak dia ngomong lebih serius, bilang kamu nggak nyaman kalo dikadiin bahan jokenya. Kalo dia emang temen sejati, pasti dia bakal ngerti kamu.

12.  TEMAN PREMAN.
           Ada juga lho temen yang tingkah laku dan langkah bicaranya kaya preman gitu. Biasanya orangnya cuek, berani, dan nggak segan mengeluarkan sumpah serapah atau kata-kata kasar lainnya. Kalo kamu nggak terbiasa, pasti kaget berat. Tapi tunggu dulu, tamen seperti ini ada juga yang aslinya berhati tulus dan setia kawan loh. Namun, kalo ternyata emang pada dasarnya dia temperamen dan nggak bisa mengendalikan emosi, sebaiknya kamu berhati-hati. Tapi tetap tanggapin dia dengan sopan ya ?

13.  NGGAK EGOIS.
 Wajar sih kalo setiap orang punya egoisme masing-masnig. Kita juga pasti begitu. Tapi, kalo temen kita selalu saja mengutamakan kepentingan dirinya dan nggak peduli sama kepentingan orang lain, bahkan kepentingan temennya sekalipun, maka sullit baginya untuk dapat dikatakan sahabat sejati. So, coba ingat-ingat sahabatmu saat ini, bisakah mereka jadi temen yang toleran pada kepentingan sahabatnya?

14.  TENTANG GAYA HIDUP.
 Ternyata, kamu baru tau kalo temenmu sangat suka denga kehidupan malam. Pergi dugem (dunia gemerlap) ke klub-klub atau ke kafe-kafe di pusat kokta sudah jadi acara rutinnya setiap hari. Gaya hidup ini mungkin akan membuat kamu terkejutkalo kamu sama sekali nggak terbiasa. Nggak perlu bingung, jika ngerasa nggak cocok ngikutin gaya hidupnya, kamu nggak harus memaksakan diri. Tetaplah menjalin pertemanan dengannya, sekalipun tak sedekat sahabat. Siapa tahu dia bisa jadi temen ngobrol yang asyik untuk hal-hal tertentu.

15.  PLAYGIRLS.
 Bisa jadi diantar temen-temen gaulmu, ada yang hobinya gonta-ganti cowok buat having fun doang. Kalo udah bosen, tu cowok nggak ragu-ragu dia tinggalin. Melihat itu, mungkin hati kecilmu ngerasa nggak setuju, tapi harus berbuat apa ya ? coba deh nasehatin dia. Kalo temen ini emang sahabat sejati, dia pasti mau ngedengerin saran positif darimu.

16.  NGGAK BOSSY
 Siapa sih yang suka sama orang yang sok penting dan suka maen perintah sana sini ? meskipun orangnya cakep atau tajir abis, tapi kalo gayanya bossy banget, siapa yang betah dket-deket? Jadi, kalo kamu ketemu temen model ‘penjajah’ seperti ini, jelas susah deh buat dijadiin temen sejati.

17.  PARIS HILTON WANNABE.
  Ada nggak temen kamu yang modis abis dan penampilannya selalu sempurna ? ke mana-mana pakai baju matching, sepatu hak tinggi, tas merek ternama, rambut trend terbaru dan wajah mulus bak porselen. Memang keren sih ? tapi lama-lama pusing juga ngeliatnya kalo dia selalu dandan berlebihan. Sekali-sekali coba lontarkan pendapat kamu tentang dia. Tentu saja denga bahasa yang enak didengar. Kalo dia bisa terbuka terhadap saran orang lain, berarti dia bisa jadi temen yang asyik.

18.  MAU MENERIMA MASUKAN.
 Kita pasti pernah diberi saran atau kritik dai orang lain. Bagaimanapun juga, setiap orang nggak ada yang sempurna. Jadi, kritik dan saran itu adalah hal yang biasa dalam hidup. Nah, cara temen kita nanggapin kritik dan saran ini bisa kita jadikan acuan untuk melihat apakah dia sahabat sejasti atau bukan. Jika dia nanggapin dengan positif dan mau menjadi lebih baik, itu tandanya dia itu pribadi yang terbuka. Tapi, kalo dia marah-marah dan jadi tambah menyebalkan, buang waktu deh bertemen dengannya.

19.  MENGKRITIK DENGAN ASYIK.
 Mengungkapkan kiritik atau mengungkapkan hal yang tak kamu suka dari diri seseorang memang bukan perkara gampang. Apaagi kalo dikritik termasuk orang yang sensi atau cepat tersinggung. Nah, sahabat yang baik pasti akan menyampaikan masukannya dengan bijak. Yang paling oke sih dengan memilih waktu yang tepat dan kata-kata yang tepat. Kalo disampikan dengan asyik, kritik bahkan bisa membuat poersahabatan makin akrab lho.

20.  BEDA STATUS.
 Zaman sekarang, bersahabat dengan teman yang beda status sosial ekonomi udah biasa kok. Kuncinya, masing-masing pihak bisa saling menghargai dan nggak saling curiga. Dengan sikap yang oke, status seharusnya nggak jadi penghalang!
 21.  MUDAH TERPENGARUH.
 Temen yang gampang terbawa arus juga ada lho. Dengan gosip sedikit aja, dia langsung parcaya. Atau, dengar orang lain ngjelekin temennya sendiri, dia langsung mudah berpihak. Padahal, dia belum cek sendiri kebenaran persoalannya. Kalo ngadepin temen kayak gini, coba deh kasih pengertian. Jika tetapa susah diajak bicara, mungkin sebaiknya kamu cari temen yang lain yasng lebih positif dan lebih setia kawan.

22.  PERSAINGAN NGGAK SEHAT.
 Sebenarnya, persaingan itu bagus untuk memacu diri kita. Tapi kalo udah nggak sehat, itu namanya nggak asyik lagi. Nah, kalo temen kamu selalu ngebanding-bandingin dirinya sama kamu, lalu diam-diam ngejatuhin kamu dari belakang, itu tandanya persaingan sudah menuju ke arah yang nggak sehat. Sebaiknya, ingetin tmen kamu supaya berasaing secara fair. Kalo nggak mempan juga, buktikan aja dirimu lebih baik dengan menunjukkan sikap dan prestasi yang jauh lebih hebat daripada dia.

23.  SI TUKANG NGELUH.
 Bayangin deh kalo punya temen yang kerjanya ngeluh melulu setiap ketemu kamu. Pasti otak kamu jadi ikut pusing kan ? ????????????????????? kalo dia curhat sekali-sekali tentang masalahnya, itu sih wajar, sebagai temen kita wajib menjadi pendengar yang baik. Tapi kalo isi hidupnya hanya keluh kesah semua, itu tandanya ada yang nggak beres. Coba deh ingetin dia supaya berfikir lebih positif. Dengan demikian, pertemanan kalian bisa jadi prsahabatan sejati yang mengasikkan.


 24.  JADI PENDENGAR YANG BAIK.
  Kalo kita sedang dirundung masalah, tau nggak sih apa yang petama kali pengen kita lakukan? Betul banget, cerita kepada seseorang tentang kesedihan atau kekhawatiran kita. Nah, sahabat yang baik seharusnya bisa memahami hal ini. Seorang sahabat akan siap menyediakan telinganya untuk mendengar dan bersedia memberikan bahunya sebagai teapat bersandar. Nggak harus membantu memberikan solusi kok. Jadi pendengar yang baik aja udah pasti sangat berarti buat temenmu.

25. HINDARI JAM KARET. 

      Kamu janjian mau nomat (nonton hemat) sama temenmu di mall jam satu siang. Tiba2 dia baru nongol lewat dari jam dua. Duh, kesel banget nggak sih? Udah nungguin satu jam lebih, ketinggalan nonton film, tambah lagi temenmu muncul sambil senyum2 nggak berdosa. Kalo hal seperti ini udah jadi kebiasaan, sebaiknya kamu berbicara dengannya, beri dia pengertian agar lebih menghargai waktu dan menghormati janji dengan orang lain. Bila perlu, setiap kali janji sama temenmu, ingetkan dia beberapa jam sebelumnya, kalo dia ada niat untuk berubah, tandanya kalian masih cocok untuk jadi teman sejati.

26.  SI TUKANG DEBAT.
 Terkadang, ada juga temen kita yang hobinya menentang ide-ide atau argumentasi yang kita sampaikan. Apapun topiknya, dia ingin selalu bersebrangan pendapat dengn orang lain. Ditambah lagi, dia suka memotong ucapan orang saat berbicara. Capek juga ya kalo harus berdebat terus? Mau ngalah, tapi rasanya kesel juga. Nah. Sekali waktu kamu boleh den ingetin dia.

27.  MENYIASATI PERBEDAAN.
   Pasti temen gaulmu nggak Cuma satu, kan? Di usia seperti kamu, wajar jika punya genk yang bisa kamu jadiin tempat curhat atau ngobrol. Nah, diantara kelompok temen-temenmu itu, tentu ada pwerbedaan latar belakang, sifat, kemampuan, atau kebiasaan. Kalo ingin hubungan persahabatan tetap oke, kuncinya adalah saling menghargai. Jangan ada perasaan yang satu lebih hebat dari yang lain.

28.  JAGA MOOD.
    Berabe juga kalo punya temen yang susah ditebak suasana hatinya. Sekali waktu semangat banget, tapi semenit kemudian males bener ngapa-ngapain. Dengan sifat moodnya yang tak terkontrol, bisa2 janji atau rencana yang udah disusun jadi hancur berantakan. Menghadapi temen seperti ini, kamu harus sabar. Pelan-pelan beri dia pengertian bahwa kita sendirilah yang harus menciptakan dan mengndalikan mood kita. Bukan sebaliknya.

29.  NGGAK PILIH-PILIH.
     Memilih temen gaul yang sifat dan prilakunya positif, itu harus. Tapi kalo pilih2 temen berdasarkan status, kekayaan atau fisik, itu sih namanya nggak asyik. Dunia ini kan isinya beragam dan nggak semua orang dilahirkan beruntung. So, kalo temenmu selau menilai sesuatu hanya dari luarnya saja, kayaknya dia sulit deh di jadiin temen sejati.

30.  TETAP MANDIRI.
 Punya sahabat sejati nggak harus kehilangan jatidiri. Apalagi, sampai segala sesuatu harus tergantung sama temen. Mau ngapaen ja harus sama temen. Repot kan ? nah, kalo ada temenmu yang seperti ini, coba deh kasih pengertian pelan-pelan. Itu semua demi kebaikannya juga, dengan begitu, persahabatanmu dengannya bisa makin asyik.

31.  KALO TEMEN NGGAK MAU KALAH.
    Di antara temen-temenmu mungkin ada yang sangat ambisius dan selalu ingin tampil sebagai yang terdepan di berbagai kesempatan. Dialah yang harus menonjol. Terkadang, dia pun tak segan membangga-banggakan dirinya. Nah, kalo kamu menghadapi tipe teman seperti ini, sebaiknya hati-hati. Selidiki apakah karakternya memang seperti itu. Bila dia emang masih bisa berubah ingatkan dia. Tapi, kalo udah nggak ada harapan lagi, mendingan nggak usah jadi sahabat deh.

32.  PAHAMI KARAKTER. 

    Teman yang baik pasti berusaha memahami karakter, kebiasaan, dan selera sahabatnya. Bila menghadapi temen yang berperasaan sensitive da n berperasaan halus, bicara dengan hati2 agar teman tak mudah tersinggung. Di sisi lain, ketika menghadapi teman yang terbiasa tegas dan blak-blakan, ia akan bicara langsung dan to the point. Intinya, agar persahatan bisa langgeng, masing-masing pihak harus menyesuaikan diri dengan karakter sahabatnya.


33. JANGAN LUPA TEMEN.
              Pernah nggak kamu ngalamin situasi seperti ini? Sahabatmu yasng kamu kenal lama tiba2 jadi jauh karena dia tmen baru atau pacar baru. Bete, kan? Tapi tenang aja, teman seperti ini biasanya cukup diingetin kok. Kalo dia emang sahabat sejati, tentu dia akan mengintrospeksi diri. Pasti dia nggak ingin kehilangan sahabatnya.

34. NGGAK IRI HATI.
              Temen yang asyik pasti akan ikut senang salo lihat sahabatnya maju. Sebaliknya, kalo temenmu ternyata sebel atau nggak suka bila kamu besrporestasi lebih hebat daripada dirinya, kamu pantas berhati-hati. Dalam hidup ini memang akan selalu ada persaingan. Tapi kalo udah melibatkan rasa dengki dan iri hati, itu namanya uah nggak sehat lagi. Sebaiknya, siap-siap aja deh cari sahabat yang lain.

35.   MEMBERI SEMANGAT.         

      Sahabat sejati pasti akan selalu siap memberi kamu semangat agar kamu lebih maju dan berprestasi. Sebagai teman, memang sudah sepantasnya saling mendukung ke arah hal-hal yang positif. Jadi, kalo kamu punya temen yang suportif seperti ini, nggak usah ragu, jadikan dia sahabat sejatimu.!

36.   MENGINGATKAN SAAT KELIRU.        

       Sebagai manusia, pasti dong kita pernah membuat kesalahan atau kekeliruan. Nah, sahabat yang oke dan peduli pada teman, tentu nggak akan tinggal diamketika melihat sahabatnya melakukan kekeliruan. Apabila hal itu dilakukan tanpa sadar, bila teman kita tak mau ambil pusing di saat kita mengambil langkah yang salah, itu sama saja menjerumuskan. So, sebagai sahabat yang baik, sudah sepantasnya untuk mengingatkan teman di kala dia berbuat keliru.

37.   NGGAK MENJERUMUSKAN.
              Sahabat yang baik nggak akan menjerumuskan temannya ke hal-hal yang negatif. Berbuat negatif untuk diri sendiri saja sudah merupakan suatu kekeliruan, apalagi kalo sampe membuat orang lain iklut terbawa. Jadi, bila ada temenmu yang mengajakmu melakukan hal-hal yang nggak bener, sudah pasti dia bukan lsahabat sejatimu.

38. MENULARKAN KEBIASAAN POSITIF

             Sahabat yang benar-benar sejati akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Sahabat yang asyik akan menginspirasi kita dan membuat kita terpacu untuk berbuat yang terbaik dalam hidup. Kalo kamu memilliki persahabatan seperti ini, niscaya kamu dan sahabatmu dapat lebih maju dan berkembang di kemudian hari. Sekaligus tetap punya teman akrab sampai tua nanti.

39.  JANGAN SOMBONG
              Sifat sombong bisa merusak persahabatan lho. Meskipun temenmu punya banyak kelebihan dan prestasidibandingkan kamu. Tapi kalo sikapnya angkuh dan tinggi hati, siapa yang betah berteman akrab dengannya? So, kalo temenmu ternyata punya penyakit sombong yang udah kronis, mendingan waspada deh. Orang seperti itu sulit dijadikan sahabat sejati.

40.  TEPATI JANJI

   Orang bilang janji adalah hutang. Yang jelas, seberapa teguhnya kita memegang janji bisa dijadikan patokan bagi orang lain untuk menilai diri kita. Kalo kita udah janji sama temen kalo kita bakal bantuin dia belajar buat ulangan umum, maka, sebaiknya janji itu benar-benar ditepati. Kebayang kan kalo temen kita keseringan umbar janji. Tapi jarang ditepati. Pasti kita jadi sulit percaya lagi pada omongannya. Nah, kepercayaan yang sudah rusak itu lama-kelamaan bisa jadi bom waktu yang merusak persahabatan.

41.  PILIH KATA-KATA YANG ASYIK
              Mungkin hal ini kedengaran sepele, tapi sebenarnya sangat berarti lho. Suatu persahabatan bisa retak, gara-gara salah satu pihak nggak hati-hati dengan ucapannya. Misalnya, kita memberi tahu teman bahwa bau badannya agak mengganggu. Tapi karena nggak memilih ucapan dengan bijak jati salah. Jadi, sebagai tmen kita harus pinter-pinter berkomunikasi dengan asyik.

42. INGAT HARI-HARI PENTING.
              Pasti dong kamu pengen temen-temenmu ngucapin selamat di hari ulang tahunmu. Bayangin aja kalo pas ulang tahun nggak ada temen kita yang peduli, pati sedih kan? Nah, sebagai sahabat yang baik sudah sepatutnya kita inget hari-hari yang penting bagi sahabat kita. Wajar kalo seorang sahabat ngasi selamat di hari ulang tahun atau hadir saat temennya dinobatkan menjadi pemengang dalam lomba cerpen. Sebaliknya, kalo temenmu acuh tak acuh saja, patut kamu pertanyakan apakah dia betul-betul sahabat sejatimu ?????????????????

43.   PERTIMBANGKAN PERASAAN TEMAN.             

       Kebayang nggak sih kalo sahabat kita jadian sama mantan cowok kita? Atau gi mana ya kalo temen kita ternyata menyebarluaskan curhat kita tentang masalah pribadi? Meskipun kamu nggak pernah secara langsung melarangnya. Tapi, sebagai sahabat seharusnya dia tahu apa yang sekiranya bakal melukai perasaanmu. Bila ternyata temenmu sering membuatmu kecewa, coba teliti lagi niat tulusnya untuk bersahabat denganmu.

44.              MENERIMA APA ADANYA.               Menjadi teman akrab bukan berarti ikut campur dalam setiap aspek kehidupan sahabat kita. Kita memang patut memberi saran dan masukan dalam hal-hal tertentu, tapi bukan berarti kita mengubah sahabat kita menjadi seseorang yang sesuai dengan keinginan kita. Biarkan temen kita menjadi dirinya sendiri. Terima kekurangan dan kelebihannya, sebagaimana ia menerimamu apa adanya.

45.   SUDAHKAH KAMU JADI SAHABAT YANG BAIK
              Jadi temen atau sahabat yang tulus, penuh perhatian, dan setia, memang nggak mudah. Mungkin mudah bagi kita untuk menuntut, tapi nggak mudah untuk melakukannya. Jadi, sebelum kamu mengharap agar temenmu menjadi sahabta yang care, bisa dipercaya, mau berkorban dll, kamu harus lebih dulu menjadi sahabat seperti itu. Percayalah, bila kamu berusaha menjadi temen yang baik, kamu pasti akan mendapat sahabat yang baik pula.


Puisi untuk orang munafik :)
Sahabat Munafik
Dalam tawa dan canda kita bersama
Dalam sedih dan dukapun engkau selalu ada
Kau menemaniku ekmanapun yang aku tuju
Aku mnyayangimu lebih dari saudaraku
Namun satu yang tak pernah aku tahu
Dirimu selalu menyembunyikan perasaanmu
Tentang seseorang yang engkau cinta
Yang selama ini engkau tak pernah cerita
Hingga pada saatNya aku tahu
Terkejut dgn apa yang aku lihat
Dirimu bercinta dengan kekasihku
Engkau bukanlah seorang sahabat
Tapi penghianat !!!

Senin, 20 Mei 2013

Karya Tulis ILmiah ( KEDISIPLINAN SISWA DI KELAS XI IPS2 )

 
KARYA ILIMIAH
KEDISPLINAN SISWA DI KELAS XI IPS 2



NAMA KELOMPOK : FERA ROHOTDE LINGGA
                               RANNY MAULANI C
                RIFKY AJI P.
                               RIRIS RISMA SAIDAH
SMA NEGERI 1 BOJONGSOANG



KATA PENGANTAR

         Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmatdan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian Sosial ³
DISIPLIN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BOJONGSOANG yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi) tentang pembuatan karya ilmiah. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW,kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi TIK (Tenologi Informasi Dan Komunikasi) dan mudah-mudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sanga mengharapkan adanya kritik yang bisamembangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya kami selanjutnya.



                                                                                              Bandung,20 November 2012



                                                                                                                                              Penyusun

                                          DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................i.
DAFTAR ISI ................................................................ii.

BAB I PENDAHuluan................................................... 1         
        1.1 Latar belakang ............................................... 1
        1.2 Rumusan Masalah .......................................... 1    
        1.3 Batasan Masalah ............................................ 2
        1.4 Tujuan Penelitian ............................................2
        1.5 Manfaat Penelitian ..........................................2
        1.6 Sistematika makalah .......................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................. 3
        2.1 Pengertian Disiplin ........................................ 3
        2.2 Disiplin di Sekolah ........................................ 3
        2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa......... 5

BAB III PEMBAHSAN HASIL PENELITIAN ...............7
        3.1 Jenis Penelitian ............................................. 7
        3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................7
        3.3 Populasi dan Sampel .......................................7
        3.4 Sumber Data ................................................. 8
        3.5 Metode Pengumpulan Data .............................8
        3.6 Analisa Data ..................................................8

BAB IV PEMBAHASAN............................................................ 9
         4.1 Hasil Penelitian ..............................................9
       4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................10

BAB V PENUTUP ...................................................... 11
       5.1 Kesimpulan ....................................................11
       5.2 Saran ............................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................12











BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar belakang

   Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepasdari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiapsiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yangyang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagaiaturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplinsiswa.Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalahusaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapatmendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertibyang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturantentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosialdan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pulauntuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaranterhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999).

1.2 Rumusan masalah

      Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan siswa di Sekolahmenimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya:

1.      Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin siswa.
2.      Perilaku siswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.
3.      Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah.
4.      Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan penerapan disiplin di sekolah.

1.3 Batasan Masalah

         Pada makalah ini kami hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yangdiambil dari siswa kelas XI SMAN 1 Bojongsoang

1.4 Tujuan Penelitian

          Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:
1.Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap   
perkembangan prestasi dan tingkah laku di sekolah.
3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri    
siswa.

1.5 Manfaat Penelitian

       Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar  penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 1 Bojongsoang khususnya kelas XI. Dan seberapa besar upaya warga sekolah, khususnya Gurudalam usaha meningkatkannya.
1.6 Sistematika Makalah
Adapun system penulisan dan Makalah Laporan Penelitian Sosial ini adalah :BAB I, berisi tentang pendahuluan membahas tentang latar belakang, rumusanmasalah, tujuan, manfaat, alat, data, populasi dan sampel, lokasi danwaktu, metode dan sistematika. BAB II, Berisi tentang pembahasan pengerian disiplin dan beberapa factor yangmempengaruhinya.BAB III, Tentang pembahasan hasil penelitian, gambaran umum responden,gambaran responden tentang penerapan kedisiplinan di sekolah.BAB IV, berisi tentang kesimpulan dan saran.








BAB II 
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Disiplin

       Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata initimbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.Dan sekarang katadisiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuanmengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si XI IPS 2  adalahorang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yangselalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturandan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu(organisasional-formal).

2.2 Disiplin di Sekolah

Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja padaakhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjuruske arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi jugamerugikan masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaranterhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yangmerentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk  penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.


Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lainfaktor lingkungan, keluarga dan sekolah.Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolahmerupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilakusiswa.Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik danmengajarnya.Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dandidengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalamhati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnyamerupakan bagian dari upaya pendisiplinan siswa di sekolah.Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku siswa yangtidak disiplin, sebagai berikut :

 Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh guru
 Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi sekolah  
yangkurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat       
menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
 Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang berasal
darikeluarga yang broken home.
 Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum   
yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan
dan lain-lain bisamenimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam  
proses belajar mengajar  pada khususnya dan dalam proses pendidikan
pada umumnya.


       Pendekatan peraturan demokratis dilakukan dengan memberi penjelasan,diskusi dan penalaran untuk membantu siswa memahami mengapa diharapkanmematuhi dan menaati peraturan yang ada. Teknik ini menekankan aspek edukatif  bukan aspek hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang menolak atau melanggar tata tertib.Akan tetapi, hukuman dimaksud sebagai upayamenyadarkan, mengoreksi dan mendidik. Dalam disiplin sekolah yang demokratis,kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karenadidasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa,melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat


       Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolahlainnya yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah,yang secara eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas(2001:10), ³Sanksi yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukumanfisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis.´ Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1.Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran 
ringan terhadapketentuan sekolah yang ringan.
        2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya
membuatrangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan
berbahasa Inggris dan lain-lain.
       3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang
pelanggaran yang dilakukan putera-puterinya.
4.Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang
         Bersangkutan tidak mengulangi lagi pelanggaran yang
diperbuatnya.
5.Melakukan skorsing kepada siswa apabila yang bersangkutan 
melakukan pelanggaran peraturan sekolah berkali-kali dan cukup
berat.
6.      Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah, misalnya yang
bersangkutantersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.





2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003) mengemukakan strategi umummerancang disiplin siswa, yaitu :
1.Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima,hangat dan terbuka;
2.Keterampilan berkomunikasi; guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;
3.Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru disarankan dapatmenunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa

dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;
4.Klarifikasi nilai; guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannyasendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri;
5.Analisis transaksional; guru disarankan guru belajar sebagai orang dewasaterutama ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah;
6.Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan danmeningkatkan keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab; dan
7.Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian penuh olehguru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;
8.Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karenaitu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif;
9.Tantangan bagi disiplin; guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dandalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertamadi sekolah, dan guru perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai pemimpin





















BAB III
METODE PENELITIAN

    Metode penelitian adalah strategi umum yang dianutpengumpulan data dananalisis yang diperlukan,dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berartimetode penelitian merupakan suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris danobjektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun. Metode yang digunakan dalam suatu penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperlukan. Oleh karena itu,dalam memilih metode penelitian hendaknya harus dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasiltidaknya penelitian tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkanmetode penelitiannya.

3.1 Jenis Penelitian

     Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisandari perilaku orang-orang yang diamati.Sedangkan penulisan karya ilmiah inibersifatdeskriptif,yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertaidengan bukti.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini bertempat di SMAN 1 BOJONGSOANG,sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 15-20 November 2012.

3.3 Populasi dan Sampel

A. Populasi

Menurut kelompok saya yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitianini,maka penelitian ini mengambil populasi dari kelas XI IPS.

B. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.Dalam penelitianini,peneliti mengambil sampel sebanyak 25 siswa dari kelas XI IPS.

3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperolehdari hasil angket/lembar pengisian soal.

3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah iniadalah dengan metode angket.Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soalserta bersagkutan dengan masalalah yang diteliti,untuk diisi oleh pihak-pihak yangdimaksud oleh peneliti.


3.6 Analisa Data
Analisis data yang di pakai adalah jumlah persentase jawaban siswa darisetiap pertanyaan yang ada pada angket yang dibagikan, dari data tersebut di ambilkesimpulan keadaan disiplin siswa.















BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Dengan metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 25 siswakelas XI IPS2 di SMA Negeri1 Bojongsoang,peneliti berhasil mengumpulkan data dibawahini:

A. Pemahaman siswa tentang disiplinHasil : dari penelitian 80 % siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanyakurang memahaminya.

B. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hariHasil : dari hasil penelitiam di dapat:
 Sudah menerapkannya 60 %
 Sedikit/ kadang-kadang 30 %
 Belum 10%

C. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolahHasil : sebagian besar siswa (70%) pernah terlambat datang ke sekolah.

D. Alasan siswa terlambatHasil : hasil jawaban terbanyak adalah factor jarak yang jauh antara rumah dansekolah, dan ketersediaan angkutan umum.

E. Pernahkah siswa bolos sekolahHasil : 20% dari responden menjawab ya, dan sisanya tidak.

F. Alasan jika bolosHasil : 30 % menjawab karena iseng, 20 % menghindari salah satu mata pelajaranDan sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.


G. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilaikurang disiplin.Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah.H. Peringatan yang diberikan guru terhadap siswa yang dinilai kurang disiplinHasil :
 30% Di tegur saja
30 % Di marahi
20 % Di laporkan kepada orang tua
 15%Di Skorsing
5% Di kembalikan kepada orangtua

.I. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplinHasil : semua siswa menjawab pernah. Berarti pihak sekolah selalu mengingatkansiswa tentang pentingnya kedisiplinan

.J. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinanHasil : adanya hasil yang hampir seragam, yaitu m sekolah mengingatkan siswadengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.


4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiapsiswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalamupaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan.Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa seringdiberikan penyuluhan dan pengarahan ±pengarahan oleh berbagai pihak terutamalingkungan sekolah.Beberapa siswa terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti factor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukanhanya sebuah aturan.Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati permasalahan ini.














BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Penegakan disiplin di sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukansebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilaidisiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lainyang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.Disiplin sekolah, menurut F.W. Foerster, merupakan keseluruhan ukuran bagitindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapatmenjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yangmembahayakan hidup kalangan pelajar.Sementara itu, Komensky menggambarkan pentingnya kedisiplinan disekolah dengan mengungkapkan, "Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air."




5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa dilakukan diantaranya:1.

Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilakudisiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka;2.

Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;3.

Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;












DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah/
http://htmlimg1.scribdassets.com/6nl0f0zzswjumxp/images/14-36babc7dbc.png



















NO
URAIAN
PENILAIAN
SS
S
STS
1.
DI TEGUR SAJA



2.
DI MARAHI



3.
DILAPORKAN KEPADA ORANGTUA



4.
DI SKORSING




5.
 DI KEMBALIKAN KEPADA ORANGTUA